Selasa, 21 Oktober 2014
Matiku, matimu
Kepada adikku Luthfi Padmanaba 72:
Semoga amalmu nan hatimu yang bersih mengantar kematian yang membahagiakan: bersama cahaya di sana.
Begitu mudahnya kematian datang
menggerayangi dan merampas segala
Kamu takut pada kematian?
Padahal ia adalah gerbang menuju
cinta dan cita yang sesungguhnya abadi
Adikku hari ini berpulang,
begitu cepat dan tak ada yang menyangka
Adikku kali ini berkurang satu,
ia telah kembali menghadap pada cahaya kasih sayang!
Cukuplah kematian sebagai pengingatku
Bahwa tak perlu menunggu tua untuk tetiba tiada
Bahwa tak perlu ia mengetuk pintumu,
lalu bertanya:
boleh aku masuk dan menjemputmu sekarang?
Ia, kematian,
tak pernah ada yang tahu kapan ia datang
Tapi semua orang takut!
Padahal ia adalah pintu dimensi lain
yang katanya diidamkan semua:
surga!
Maka tak seharusnya kau menggigil mendengar
kata kematian!
Nikmatilah
Apa yang harus kunikmati?
Nyamannya kehidupan atau
hening dan khidmatnya kematian?
Kematian,
kau terlalu cepat datang,
ah-tapi tak ada seorangpun yang
berhak menyalahkan sebab kau
begitu patuh pada titahNya
Kematian,
izinkan aku dengan sepenuh cinta berteriak
kurindukan aku berjumpa padamu,
untuk membawaku kepada Tuhan yang binarNya berseri:
aku hambaMu, dan berserah pada Mu!
nurrahma, YK, 22 Okt 14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Luthfi 72? Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Baru dengar kabarnya..
BalasHapus