Sabtu, 01 Desember 2012

Peta Hidup?

And now, balik ke hidup yang produktif !
Well, I don't want to be like this forever-uh, menyedihkan sekali pasti.

Kemarin, karena terinspirasi oleh beberapa blog teman, aku sudah mulai membuat peta hidup. You know, what? P-E-T-A   H-I-D-U-Psound cool, rite?

ok, berlebihan.
tapi soalnya aku lagi penuh semangat, nih :). Mumpung semangat, ya diarahkan sekalian ke yang positif kan? ;D

Jadi, peta hidup itu semacam mimpi-mimpi kamu.

Tuliskan aja sedetail mungkin, misal: '20 Januari aku menang lomba Bahasa Jepang'; atau 'UNAS 2013: masuk 3 besar terbaik'. Yah, nggak harus yang akademik gitu, sih. Tentang kamu mau beli DSLR, atau bisa masak sayur lodeh, itu juga ditulis aja.

Paham'kan intinya, kayak catatan target hidup gitu. Tapi dibikin menarik, dikasih warna-warna. Bikin sedetailnya plus dikasih gambar biar semangat mewujudkannya. Kalau bisa dibikin di kertas yang agak besar terus ditempel di kamar :)

Seriusan deh, bikin beginian itu juga melatih kita biar mau bermimpi. Biar nggak takut bermimpi. Kalau kata Hasan Al Banna sih:

“Kenyataan hari ini adalah mimpi kita kemarin, dan mimpi kita hari ini adalah kenyataan hari esok.”

Tuh, semua berawal dari mimpi, dari harapan. Istilahnya salah satu kakak angkatanku dulu: manusia yang hidup tanpa harapan; hidup tanpa mimpi itu kayak ZOMBIE.

Makanya jangan takut bermimpi. Kenapa? Karena ada AllohBe khusnudzon sama Alloh. Yakin deh, Alloh pasti mendengar kita. Berharaplah kepada Alloh supaya Ia mengabulkan mimpi-mimpi kita. :DD Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini kalau Alloh mengizinkan. Pokoknya yakin, niatkan dalam hati. Berusaha , full doa juga.

Semoga (dan insyaAlloh) Alloh mengabulkan mimpi dan harapan kita...


"Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpimu."

-Arai; Tetralogi Laskar Pelangi-

1 desember 2012
kepada desember penuh cinta,
nurrahma rpa

SUDAH: sebuah catatan


by nurrahma-2010. BenQC740i


SUDAH














Sudah






sudah kutumpahkan semuanya
pada kertas kertas itu -biasa
kau juga pasti tahu



cerita tentang apa katamu?
jelas tentang kau
tentang kamu

kamu yang seperti titik pada dimensi
selalu mampu berubah semaumu
membingungkan
boleh jadi kata tepatnya ambigu
aneh sungguh-kau tahu?

mungkin ini jadi terakhir kalinya aku mengajakmu menelisir kertasku
ikut mendengar apa yang tertuang dari pena gelku, kadang pensil timah biasa
bosan-kah kamu? 
mungkin saja ya

makanya kubilang juga apa: sudah

sudah selesai
harusnya ini semua sudah rampung

terimakasih
terimakasih selama ini mau kukenalkan pada airmata, pada
kegetiran, pada tawa, pada ketidakjelasan



salam untuknya...


nurrahma, 1 des '12