Senin, 23 Desember 2013

Penghujung

Desember tiba-tiba datang, tak terasa, ah-penghujung tahun.
Sudah berapa banyak waktu yang kuhabiskan dalam laku, dalam karya?

Duaributigabelas... Seribu empat ratus tiga puluh lima.
Akhirnya aku merasakan euforia pelajar tahun akhir. Senang-kau tahu?
Senang, dan sesal, tentu.
Senang karena semangatku bisa muncul lagi,
senang karena bisa kurasa rindu menggebu pada keluarga yang dua tahun bersama,
senang karena aku dan kawan-kawanku bisa mengeratkan jemari, berlari bersama: Masa depan!

Kalaupun ada sesal, maka itu adalah hasil dari apa yang kulakukan dulu. Betapa sadisnya menginjak-injak waktu: Aih, sudahlah.

Maka yang sekarang bisa kulakukan hanyalah memampatkan sesal dan memompa bahagia.
Semangat ini, jangan sampai habis, jangan sampai kalah dilawan pesimis, spekulasi.
Hei, selalu ada keajaiban, kau tahu! (oh, boleh kaupikir aku adalah pengkhayal)
Tapi itu benar, tak ada yang pasti dan tak ada pula yang tak mungkin kecuali mati.
Maka tak ada salahnya terus berjuang, sekalipun mungkin tak sesuai harapan.
Aku yakin tak ada yang sia-sia, sekecil apapun itu.

Seperti yang Prof Yohannes Surya ungkap: Mestakung, Semesta Mendukung.
Kuanggap itu sebagai pertolongan Alloh, sebagai hasil dari kekuatan berpikir (dan berusaha) positif.


Alloh... Mudahkanlah.


desember 2013/ shafar 1453

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurutmu?