Selasa, 21 Februari 2012

Bersinarlah, kunang-kunang :)

Bismillahirrahmaanirrahiim...


Kenapa dia pintar,
dan aku tidak?


Kenapa dia cantik,
dan aku hanya seperti figuran bodoh di sinetron murahan?


kenapa dia pandai merangkai kata,
sementara aku seperti terbata memainkan abjad?


kenapa dia mampu bersahabat dengan semua,
dan aku hanya duduk di sudut, melihatnya sebagai dunia tersendiri?


kenapa dia begitu fasih mengerakkan bibirnya, melahirkan seuntai bahasa indah,
dan aku bahkan tak mampu mengejanya?


kenapa dia cekatan menghasilkan sepotong rupa penuh makna,
sementara aku hanya mampu terdiam tanpa warna?


kenapa ia selalu penuh semangat dan motivasi,
sementara aku tak pernah bisa bermimik ceria?


kenapa dia begitu baik... dan memiliki segalanya?

Memang,
perasaan iri, dan selalu ingin menjadi yang terbaik, selalu dimiliki oleh tiap manusia...
Orang lain selalu terlihat lebih. Lebih baik, lebih cerdas, lebih cantik, lebih wah--dan lebih beruntung.
Semua hal-hal yang baik memang sewajarnya diinginkan manusia.
Dan itu adalah hal yang normal ketika kita menginginkannya.

Tapi, hey!
Seringkali kita terlupa pada sebuah hal yang penting.
Sebuah hal yang seharusnya lebih kita pikirkan-ketimbang mengintip dan mencari-cari informasi tentang orang lain.
Barang sebentaaar saja... Intiplah dirimu sendiri.
Betapa sebenarnya, jika kamu mau mencari, pasti ada sesuatu yang istimewa.
Sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Spesial. Istimewa.

Tak sadarkah kau bahwa dirimu bak seekor kunag-kunang?
Seekor kunang-kunang yang belum sadar, bahwa dirinya mampu menjadi sesuatu yang indah. Bersinar di tengah kegelapan. Dan menjadi berharga tatkala ia terbang mengedipkan cahayanya besama kawan-kawannya.

Ayolah. Mulai pikirkan diri-sendiri.
Jangan melulu iri pada orang lain.

Kenapa kalian tak terbang bersama?
Terbang menjadi kawanan kunang-kunang yang indah?

Hanya perlu kesabaran, doa, dan usaha dari semangat yang inggi...
Temukanlah bagaimana cara memijarkan sinar itu.

Aku tahu kamu pasti bisa.
Kamu bisa.
Kamu pasti bisa.



*mencoba menyemangati diri,
nurrahma,
ruang telkom, 28 rabiul awal 1433 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurutmu?